
Bondowoso

Monumen Gerbong Maut
Bondowoso, Jawa Timur
Monumen Gerbong Maut
Bondowoso, Jawa Timur
Peristiwa Gerbong Maut yang dikenal juga dengan sebutan kereta kematian Bondowoso adalah peristiwa sejarah yang terjadi pada tanggal 23 November 1947 di Bondowoso , Indonesia pada masa pendudukan Belanda.
Di tengah perang gerilya antara masyarakat Bondowoso dengan pasukan kolonial Belanda, 100 orang ditangkap karena dicurigai sebagai revolusioner. Para pria yang dimasukkan ke dalam 3 gerbong tersebut berangkat dari Stasiun Kereta Api Bondowoso menuju Lapas Kalisosok Surabaya , sekitar 250 kilometer jauhnya karena dugaan kepadatan di Lapas setempat. Mobil yang disegel, terbuat dari kayu dan besi bergelombang, hanya menghasilkan sedikit oksigen dan menimbulkan panas yang ekstrem.
Berdasarkan kesaksian salah satu penyintas, saat kereta berhenti di pinggir jalan sepanjang 16 jam perjalanan, para napi membentur tembok sambil berteriak meminta makanan dan air. Mereka diberitahu bahwa hanya peluru yang tersedia dan tidak ada pasokan apa pun sampai kereta mencapai Surabaya. Namun, ketika kereta mencapai tujuan, hanya 12 orang yang tidak terluka karena kekurangan oksigen dan tekanan panas. Semua pria di mobil pertama masih hidup meskipun beberapa di antaranya sakit parah. Di mobil kedua, delapan orang tewas. Di gerbong terakhir tidak ada seorang pun yang selamat.
Monumen ini terletak di pusat kota Bondowoso Jawa Timur, antara alun-alun (alun-alun pusat kota) dan kantor pemerintahan kabupaten. Monumen ini terdiri dari dua bagian, yaitu gerbong kereta api dan patung seratus tawanan Gerbong Maut. Gerbong kereta tersebut merupakan replika dan gerbong aslinya dipajang di Museum Tentara Brawijaya Malang.